Persidangan
Persidangan Sinode GPIB ke - V (1958 - Jakarta)
Waktu
1 - 7 Mei 1958 (sebelum hari raya Kenaikan).
Tempat
Gereja Immanuel
Alamat
Jalan Medan Merdeka Timur 10, Jakarta 10110
Situasi
- Hubungan Indonesia dan Belanda terputus karena gagalnya perundingan tentang status Irian Barat (Papua sekarang). Terjadi pengambil alihan perusahaan Belanda.
- Timbulnya gerakan PRRI dan Permesta
Pokok Bahasan
- Persidangan mengambil sikap tegas terhadap bentuk jemaat dengan menyatakan bahwa Jemaat GPIB setempat hanya mengenal – Satu Jemaat – Satu Majelis Jemaat – Satu Kas.
Meniadakan pelayanan berbahasa Belanda di seluruh jemaat GPIB sejak 1 Januari 1959.
- Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi dalam pelayanan
- Berhubung belum ada Peraturan Jemaat untuk menampung ketegasan persidangan maka diputuskan untuk sementara Peraturan Setempat tetap digunakan sampai ada penyusunan Peraturan Jemaat yang baru. Perlu diadkan penyesuaian Tata Gereja.
- Persoalan Djemim (Djemaat Masehi Injili di Minahasa) yang muncul di Makassar terus diupayakan penyelesaiannya.
- Dibentuk Komisi Sekolah Minggu.
Majelis Sinode
Majelis Sinode GPIB V Masa Bakti 1958-1960
Ketua : Ds. C.Ch. Kainama
Ketua I : Ds. D.R. Maitimoe
Ketua II : Ds. A. Tahya
Sekretaris Umum : Ds. D.F. Sahulata
Sekretaris I : Ds. A. Rotty
Sekretaris II : Ds. A.J. Sahetapy-Engel
Bendahara : Diaken M. Berhimpon
Bendahara I : Diaken J. Tarumaselly
***
Pelayanan untuk anak dan remaja telah dilakukan dalam jemaat GPIB. Hal ini mendapat perhatian dan digumuli oleh GPIB. Untuk meningkatkan pelayanan dan kejelasan pelayanan bagi anak/remaja GPIB maka diadakan pertemuan-pertemuan untuk membahas hal ini dan pada tanggal 6 September 1959 terbentuk wadah untuk pelayanan sekolah minggu (SMKA/SMKR} sebagai wadah pembinaan & pelayanan warga GPIB kategori usia 0 - 12 tahun. Selanjutnya namanya berubah menjadi KAKR kemudian BPK PA dan terakhir Pelkat PA.
Peta Lokasi
Street View
Disusun oleh John Leirissa
PKLU GPIB "IMMANUEL" Depok
Persidangan Sinode GPIB ke - V (1958 - Jakarta)
Waktu
1 - 7 Mei 1958 (sebelum hari raya Kenaikan).
Tempat
Gereja Immanuel
Alamat
Jalan Medan Merdeka Timur 10, Jakarta 10110
Situasi
- Hubungan Indonesia dan Belanda terputus karena gagalnya perundingan tentang status Irian Barat (Papua sekarang). Terjadi pengambil alihan perusahaan Belanda.
- Timbulnya gerakan PRRI dan Permesta
Pokok Bahasan
- Persidangan mengambil sikap tegas terhadap bentuk jemaat dengan menyatakan bahwa Jemaat GPIB setempat hanya mengenal – Satu Jemaat – Satu Majelis Jemaat – Satu Kas.
Meniadakan pelayanan berbahasa Belanda di seluruh jemaat GPIB sejak 1 Januari 1959.
- Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi dalam pelayanan
- Berhubung belum ada Peraturan Jemaat untuk menampung ketegasan persidangan maka diputuskan untuk sementara Peraturan Setempat tetap digunakan sampai ada penyusunan Peraturan Jemaat yang baru. Perlu diadkan penyesuaian Tata Gereja.
- Persoalan Djemim (Djemaat Masehi Injili di Minahasa) yang muncul di Makassar terus diupayakan penyelesaiannya.
- Dibentuk Komisi Sekolah Minggu.
Majelis Sinode
Majelis Sinode GPIB V Masa Bakti 1958-1960
Ketua : Ds. C.Ch. Kainama
Ketua I : Ds. D.R. Maitimoe
Ketua II : Ds. A. Tahya
Sekretaris Umum : Ds. D.F. Sahulata
Sekretaris I : Ds. A. Rotty
Sekretaris II : Ds. A.J. Sahetapy-Engel
Bendahara : Diaken M. Berhimpon
Bendahara I : Diaken J. Tarumaselly
***
Pelayanan untuk anak dan remaja telah dilakukan dalam jemaat GPIB. Hal ini mendapat perhatian dan digumuli oleh GPIB. Untuk meningkatkan pelayanan dan kejelasan pelayanan bagi anak/remaja GPIB maka diadakan pertemuan-pertemuan untuk membahas hal ini dan pada tanggal 6 September 1959 terbentuk wadah untuk pelayanan sekolah minggu (SMKA/SMKR} sebagai wadah pembinaan & pelayanan warga GPIB kategori usia 0 - 12 tahun. Selanjutnya namanya berubah menjadi KAKR kemudian BPK PA dan terakhir Pelkat PA.
Peta Lokasi
Street View
Disusun oleh John Leirissa
PKLU GPIB "IMMANUEL" Depok
0 Komentar