Nama
21.07.01 Pos Pelkes BETHEL Binusan
Nama Mupel
Kaltara - BERKAT
Nama Jemaat
GPIB Jemaat"SION" di Nunukan
Pos Pelkes BETHEL Binusan
Pendeta Jemaat
Pdt. SATIA LAN SYAMSUDIN HUTAGAOL
MORNING CALL GPIB | Minggu, 24 Januari 2021
Kutipan dari TRIBUN KALTIM
Sekretaris Kabupaten Nunukan Tommy Harun, Minggu (7/4/2013) meresmikan Gedung Gereja GPIB Sion di Pos Pelayanan Kesaksian (Poskes) Binusan. Dengan demikian, 23 kepala keluarga di sana sudah bisa beribadah di gedung yang baru.
Acara peresmian itu diawali dengan ibadah pentahbisan yang dipimpin Ketua Musyawarah Pelayanan Kalimantan Timur III (Mupel Kaltim III) Pendeta Eklleesia Sondak atas nama Majelis Sinode GPIB.
Gedung permanen itu dibangun sejak 7 Juli 2009. Gedung gereja ini dibangun di lahan seluas satu hektare, dengan bangunan gedung gereja seluas 9 x 16 meter persegi. Total biaya yang digunakan mencapai Rp399.765.947. Bangunan gedung gereja ini sebenarnya sudah selesai dibangun Oktober 2012.
Polkes Binusan sebenarnya sudah ada sejak tahun 1991. Kehadiran gereja di sana berawal dari kelompok Kristen di Desa Binusan pada 1988. Saat itu hanya ada lima kepala keluarga tahun 1988.
Melalui pembahasan dengan tua-tua jemaat pada saat itu, dimulailah pelayanan secara rutin seperti ibadah Minggu. Namun karena belum ada gedung gereja, ibadah ketika itu dilaksanakan di rumah salah seorang warga jemaat Musa Langi.
Dari persekutuan yang terus berlanjut, ada keinginan untuk memiliki tempat ibadah yang permanen. Namun kondisi jalan dan dana saat itu, tidak memungkinkan mereka mendapatkan sokongan dari jemaat induk GPIB Sion Nunukan. Pada waktu itu akses jalan darat belum ada. Akses perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke Pos Pelkes Binusan hanya melalui jalur laut dan sungai.
Karena sudah menjadi kebutuhan, pada 26 Nopember 1993 dilakukan peletakan tiang dasar gedung Gereja Binusan. Peletakan tiang dasar gereja ini diawali dengan ibadah yang dilayani Pendeta Samuel Rannu Paressa. Setelah peletakan tiang dasar gedung gereja, maka dimulailah kerja gotong royong dari jemaat di Binusan untuk membangun gedung gereja.
Yulius Parewang salah seorang anggota tim pembangunan gedung gereja saat itu mengatakan, dengan keterbatasan daya dan dana mereka membangun gereja yang seluruhnya berbahan dasar kayu ulin dan bengkirai.
“Sehingga gedung gereja inipun tidak memiliki jendela untuk sirkualasi udara. Maka dibuatlah celah-celah pada bangunan dengan kayu,” ujarnya.
Dari data, jumlah warga jemaat di sana telah mencapai 23 kepala keluarga yang terdiri dari 96 jiwa, laki-laki 49 jiwa, perempuan 47 jiwa, yang sudah dibaptis 91 jiwa dan sudah sidi 44 jiwa. Jumlah anggota pelayanan kategorial PA 18 orang, PT 7 orang, GP 3 orang yang 2 orang diantaranya berdomisili di Pos Pelkes dan 1 orang di luar wilayah pos pelkes, PKP 16 orang, PKB 21 orang, lansia 1 orang.
Anggota Pelkat PT dan GP yang tidak berdomisili di Pos Pelkes disebabkan karena pendidikan.
Mayoritas warga jemaat memiliki mata pencaharian sebaga petani, peternak seperti kerbau ayam kampung dan babi, PNS, pegawai honorer, bidan dan pedagang. Seluruh warga jemaat merupakan suku Toraja.
Penulis: Niko Ruru
Editor: Fransina Luhukay
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Jemaat GPIB Binusan-Nunukan Punya Gedung Baru, http://kaltim.tribunnews.com/2013/04/07/jemaat-gpib-binusan-nunukan-punya-gedung-baru.
Acara peresmian itu diawali dengan ibadah pentahbisan yang dipimpin Ketua Musyawarah Pelayanan Kalimantan Timur III (Mupel Kaltim III) Pendeta Eklleesia Sondak atas nama Majelis Sinode GPIB.
Gedung permanen itu dibangun sejak 7 Juli 2009. Gedung gereja ini dibangun di lahan seluas satu hektare, dengan bangunan gedung gereja seluas 9 x 16 meter persegi. Total biaya yang digunakan mencapai Rp399.765.947. Bangunan gedung gereja ini sebenarnya sudah selesai dibangun Oktober 2012.
Polkes Binusan sebenarnya sudah ada sejak tahun 1991. Kehadiran gereja di sana berawal dari kelompok Kristen di Desa Binusan pada 1988. Saat itu hanya ada lima kepala keluarga tahun 1988.
Melalui pembahasan dengan tua-tua jemaat pada saat itu, dimulailah pelayanan secara rutin seperti ibadah Minggu. Namun karena belum ada gedung gereja, ibadah ketika itu dilaksanakan di rumah salah seorang warga jemaat Musa Langi.
Dari persekutuan yang terus berlanjut, ada keinginan untuk memiliki tempat ibadah yang permanen. Namun kondisi jalan dan dana saat itu, tidak memungkinkan mereka mendapatkan sokongan dari jemaat induk GPIB Sion Nunukan. Pada waktu itu akses jalan darat belum ada. Akses perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke Pos Pelkes Binusan hanya melalui jalur laut dan sungai.
Karena sudah menjadi kebutuhan, pada 26 Nopember 1993 dilakukan peletakan tiang dasar gedung Gereja Binusan. Peletakan tiang dasar gereja ini diawali dengan ibadah yang dilayani Pendeta Samuel Rannu Paressa. Setelah peletakan tiang dasar gedung gereja, maka dimulailah kerja gotong royong dari jemaat di Binusan untuk membangun gedung gereja.
Yulius Parewang salah seorang anggota tim pembangunan gedung gereja saat itu mengatakan, dengan keterbatasan daya dan dana mereka membangun gereja yang seluruhnya berbahan dasar kayu ulin dan bengkirai.
“Sehingga gedung gereja inipun tidak memiliki jendela untuk sirkualasi udara. Maka dibuatlah celah-celah pada bangunan dengan kayu,” ujarnya.
Dari data, jumlah warga jemaat di sana telah mencapai 23 kepala keluarga yang terdiri dari 96 jiwa, laki-laki 49 jiwa, perempuan 47 jiwa, yang sudah dibaptis 91 jiwa dan sudah sidi 44 jiwa. Jumlah anggota pelayanan kategorial PA 18 orang, PT 7 orang, GP 3 orang yang 2 orang diantaranya berdomisili di Pos Pelkes dan 1 orang di luar wilayah pos pelkes, PKP 16 orang, PKB 21 orang, lansia 1 orang.
Anggota Pelkat PT dan GP yang tidak berdomisili di Pos Pelkes disebabkan karena pendidikan.
Mayoritas warga jemaat memiliki mata pencaharian sebaga petani, peternak seperti kerbau ayam kampung dan babi, PNS, pegawai honorer, bidan dan pedagang. Seluruh warga jemaat merupakan suku Toraja.
Penulis: Niko Ruru
Editor: Fransina Luhukay
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Jemaat GPIB Binusan-Nunukan Punya Gedung Baru, http://kaltim.tribunnews.com/2013/04/07/jemaat-gpib-binusan-nunukan-punya-gedung-baru.
0 Komentar