Kanal YouTube
GPIB Pniel Singaraja
1999 - 2000 Vik. ALDO ALVA TUMILAAR, S.Th
2000 - 2001 Vik. MAGGIE CLAUDIA LIONA HUWAE, S.Th
2001 - 2003 Vik. JOANIS DUKA KADIWANO, S.Si / Peneguhan Pendeta
GPIB Pniel Singaraja berada di kota Singaraja, Provinsi Bali. Pada zaman kolonial Belanda, Singaraja merupakan ibukota Afdeling Bali dan Lombok. Setelah tahun 1960, ibukota Provinsi Bali dan Soenda Ketjil dipindahkan ke Denpasar. Awalnya GPIB Jemaat Pniel Singaraja ini bernama Nederland Hervormde Kerk. Perletakan batu pertama pada tanggal 7 Oktober 1938 oleh Mecr. C. Prins Wolmerstett.
Sumber dana pembangunan gereja sepenuhnya dari pemerintah kolonial Belanda, atas inisiatif dari Gererdus Fortgens (1877 - 1949). Ia adalah seorang insinyur Belanda yang juga menyumbangkan berbagai keperluan peribadahan. Bangunan gereja berciri khas arsitektur kolonial bergaya neo-Gothic. Hal tersebut dapat dilihat dari bagian menara gereja yang menjulang dan lancip. Pada menara terdapat lonceng peninggalan Belanda.
Mula-mula gereja ini sebagai tempat beribadah orang-orang Belanda yang berada di Singaraja. Seiring perkembangan dengan bertambahnya jemaat juga untuk memperindah lingkungan sekitar, maka gedung gereja dipugar, namun tidak mengubah bentuk dan model yang lama. Perkembangan selanjutnya dari GPIB Pniel Singaraja adalah dibangunnya pastori, kantor gereja, ruang konsistori dan gedung serba guna di atas lahan seluas 1.628 m2.
Berdasarkan surat dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kedudayaan Kemendikbud gedung GPIB Pniel Singaraja telah terdaftar sebagai Cagar Budaya Provinsi Bali pada tanggal 4 Nopember 2019.
Hari ulang tahun jemaat tanggal 31 Oktober 1948.
0 Komentar